Ada persamaan diantara keduanya yaitu menggeluti bidang yang sama.
Pembalap dan mekanik sama – sama bekerja di bidang yang sama, bekerja di waktu yang sama dan kesuksesan didapat dengan bekerja sama.
Namun ada perbedaan diantara keduanya. Yaitu mental dan skill atau keahlian. Seorang mekanik yang bisa menciptakan sebuah kendaraan yang memiliki kecepatan yang sangat tinggi, tidak memiliki mental untuk mengendarai dan mencapai kecepatan dari motor ciptaannya itu. Itulah kenapa para mekanik lebih sering menjual ciptaannya dibandingkan digunakan sendiri untuk membalap. Sedangkan pembalap yang sering jatuh, terpeleset dan memainkan pedal gas, tahu setelan yang diinginkannya. Kapan harus kencang, kapan harus pelan. Mengerem, belok dan seterusnya. Itu adalah pekerjaannya dan resiko yang dihadapinya pun tidak kecil. Karena nyawanya lah yang bergantung pada keahliannya tersebut.
Bagaimana dengan Forex?
Disini kita pun melihat bahwa ada kesamaan di antara keduanya. Ada pembalap dan mekanik. Golongan mekanik seperti (pembuat EA, Indikator, System dan Analisa serta Signal), dan Golongan Pembalap (Trader, spekulan, dan seterusnya). Keduanya bekerja di bidang yang sama. Bekerja di waktu yang sama, dan kesuksesan harus didapat dengan bekerja sama. Namun seperti yang diuraikan diatas ada perbedaan diantara keduanya. Yaitu mental dan skill atau keahlian. Seorang pembuat EA (jarang, meskipun ada) yang mempunyai mental seperti seorang trader. Kenapa? Karena resikonya berbeda.
Seorang pembuat EA, Indikator dan system apalagi ahli analisa dan signal, tidak mempunyai mental dan skill seperti seorang trader. Pernah saya membaca di suatu media, terdapat seorang ahli analisa saham, dimana ia adalah seorang ahli analisa di Singapura, meskipun analisanya seringkali tepat, namun ia sendiri tidak memiliki keberanian untuk trading sendiri. Kenapa demikian? Itu karena Ia merasa tidak nyaman dengan resiko yang dihadapinya bila ia menjadi seorang trader. Ia memilih bekerja kepada seseorang untuk memberikan analisanya, daripada trading sendiri. Hasil akhirnya tentu sudah bisa ditebak bukan?
Banyak yang menjual, mengcopy, menjual kembali, sebuah indikator, system, EA, daripada ia menggunakannya sendiri untuk mendapatkan uang. Kenapa? Kembali lagi pada mental dan skill masing – masing.
Kita nggak usah heran dan bertanya – tanya, kalau memang system, indikator, EA, Signal dan analisanya begitu ampuh, kenapa tidak trading sendiri? Kenapa malah menjualnyu? Jawabannya tentu saja bisa diambil dari cerita diatas.
Seperti yang sudah saya tekankan berkali – kali, bahwa di bisnis ini, kita bekerja dengan resiko yang sangat tinggi. Keberhasilan kita disini adalah bagaimana kita mengubah resiko yang tinggi tersebut, menjadi resiko yang sedang –sedang saja. Yang penting adalah tetap konsisten sehingga kita bisa tetap bertahan didalamnya.
Tidak perlu menjadi juara disini karena toh memang kita tidak butuh juara disini.
Inti dari cerita tersebut diatas, bahwa untuk untuk menjadi seorang trader, kita haruslah tahu bahwa semua itu membutuhkan mental dan keahlian yang hanya bisa diperoleh dari belajar ,latihan, latihan dan latihan. Jangan pernah menginginkan cara instan, karena walaupun ada yang bisa, itu jarang adanya. seperti kata pepatah, easy come easy go, cepat dapat cepat pula habisnya, begitu seterusnya, hingga kita tidak bisa menikmatinya. But, itu semua saya kembalikan lagi pada diri masing – masing